Bersama Winda – Redha – Nissa – Fahmi
Hi Bil, apakabarmu anak manis di London? Semoga tetap ceria!
Tante sengaja memilih akhir pekan dipenghujung akhir bulan November di Jogja. Yaps, kembali ke Jogja berarti kembali mengumpulkan sejuta energi.
Perjalanan dimulai saat sepulang kantor tante harus cuss ke airport ditengah susahnya mencari taxi seusai hujan gedhe. huhuhu Jakarta. Tepat pukul 16.15 wib tante menuju mesin absen, sempet sih motret itu mesin kenapa gak muncul angka 15 sihh menitnya. hehehe
Sesampai di kompleks airport, telah disambut oleh macetnya airport. Kanan kiri mobil, didepan pemandangan langit senja Jakarta nan indah. Adapula beberapa motor penyedia jasa ojek untuk menunggu penumpang yang tengah terjebak macet.
Beruntung tante naik taksi dengan driver yang mengerti harus terpaksa lewat bahu jalan. Dibelakang tante masih tertinggal jauh om Atok dan Hesti yang berangkat dari kantor BI. Rencananya kami akan foto selfie bersama. hahaha gagal.
Macetnya Transportasi Udara
Traffic di udara sangat ramai. Pesawat pun harus menunggu sekitar 20 menit untuk take off. Whats sekelas GA pun harus mengikuti antrian, entah mungkin lobi2 ke angkasa pura kurang oke kaliya. lol
Dan di bandara Adisucipto pun pesawat harus menunggu antrian untuk turun. Alhasil, 15 menit harus berada diatas langit Jogja. Sudah mengantuk. Happy landing. Jogja!!! dilanjutkan menuju rumah Kentungan.
Rumah Kentungan
Om Ami membukakan pintu untuk tante, maklum tante Winda sudah tewas tidur. Jogja lepas hujan nan dingin. Lega sesampai di rumah. Tidak sabar segera bertemu si kecil Aruni Kamaratri dan baby Tomo.
Om Ami yang baik nemenin Aruni
Semua berkumpul kecuali tante Niar. Lengkapp menikmati polah Aruni nan lucu. Sebelumnya, kami semua mencoba bubur Yoyong di daerah Kranggan. Alamak pantaslah om Ami pingin disini, karena dibuku tamu isinya anak FKU UGM semua.
Menu makan siang adalah bebek pak Slamet. Iyeay Aruni sama senangnya dengan si Bil saat semangat makan kulit dan ceker. hehehe
Agenda selanjutnya, tante dan tante Nisa berkeliling Jogja mencari perabot rumah dan mampir kampus UGM, sore menikmati kampus tercinta. tante Redha, Aruni dan lainnya menemani Aruni berenang.
Dan Sabtu malam ditutup dengan pizza Nanamia delivery servcie lantara sudah tidak sanggup lagi keluar rumah. Ah, sedappnya kebersamaan ini.
Hari Minggu pagi tante Nisa kembali ke Semarang dan tante Redha kembali merantau ke Singapura.
Bola Salju Poland dari Ami
Parktis tante menikmati Jogja sebelum ke Jakarta dengan me time, pijet di House of Jogja (dulu Lely Dwei Salon -make up tante jaman wisuda), ke rumah Pakem, dan hunting kerajinan tangan Gendhis Handbag. Mampir ke kos Jakal dan makan malam bersama adek-adek kos yang masih tersisa: irene, koas FKG dan Iing anak Sipil. Serunya kembali ke kos, kembali ke rumah penuhhh kemandirian. Saksi perjalanan menjadi anak perempuan yang mandiri. Cieh.
Minggu siang, Aruni sekeluarga sudah kembali ke Solo, om Ami mengerjakan tugas kuliahnya dan tante Winda ngelesi anak sekolah.
Well, Minggu malam diantar om Ami dan tante Winda sampai didepan rumah, tante naik taxi ke Sta. Tugu. Maakkkjang macerttnya Jogja heu…
Kesan pada Jogja: semakin ramai, penuh hotel dan billboard dimana-mana. Meskipun demikian, tetap kehangatan orang-orang Jogja masih melekattt hangat.
Rumah Antropolog UGM, Om Lono, di Pakem
Sampaiii jumpa, Jogja! Semoga Bil pun belajar di Jogja 🙂