. Bersyukur pernah sekolah
Hidup cukup, asal anak-anak menempuh pendidikan terbaik.
Caranya mengenalkan sekolah, setahun sebelumnya diajak melihat beberapa sekolah untuk jadi pilihan dan memotivasi.
V Kunjungi SD Anjasmoro, SD Istriati: pilih SD Anjasmoro (karena ada kakak)
V Kunjungi SMP 1, SMP 2, SMP 3, SMP Dominico Savio: pilih SMP 1 (karena ada Kakak)
V Kunjungi SMA 3, SMA 1, SMA 5: mau tidak mau harus di SMA 1 (dekat Kantor Ayah)
V Kunjungi UNDIP Semarang, UGM, UI, ITB: UGM bagus adem kampusnya deket Semarang, deket Simbah, banyak Les-les an, banyak beasiswa, Ayah dulu pingin kesini tapi Simbah tidak punya banyak uang (berhasil masuk dan ada Kakak)
V 2010: keduanya melambaikan tangan mengantar hingga kereta api berjalan ke Jakarta. Pertama kali menjejakan kaki ke Inggris tanpa Ayah, meski sebentar belajar kehidupan untuk referensi terbuka pikiran katanya Beliau.
V 2011: Koper besar diserahkannya saat mengantarkan di bandara A.Yani dan lanjut ke Jakarta-Tokyo. Ibu tidak turut serta, pilu hatinya. Pelukan Ayah yang menenangkan, Ramadhan Idul Fitri jauh darinya. Akhir tahun, Jogja-Nagoya tanpa keduanya.
V 2015: Kunjungi Oxford University, Manchester, Liverpool, LSE London bersamanya. Banyak ambil foto dan cerita penuh tekad.
Semoga kelak bisa belajar disini, untuk anaknya atau cucu-cucunya.
Hidup dekat ilmu, kerja dekat ilmu.
Pendidikan karakter pun diperlukan sepanjang usia.
Sekarang sudah gak ada #Ayah. Al fatehah